.jpeg)
Yogyakarta - Danramil 11/Kraton Mayor Cpm (K) Septi Rahmawati, S.H., M.H. beserta anggota melaksanakan monitoring tradisi Hajad Dalem Numplak Wajik Kraton Yogyakarta Hadiningrat di KgD. Magangan Kraton Yogyakarta. Secara umum Numplak Wajik merupakan tradisi upacara ritual untuk merangkai gunungan di Kraton Yogyakarta menjelang acara Garebeg yang dikerjakan oleh abdi Dalem Kraton Yogyakarta, Jumat (28/3/2025).
Acara Numplak Wajik di pimpin oleh putri Dalem yakni GKR. Mangkubumi dengan ritual doa oleh abdi Dalem konco Kaji untuk selanjutnya para abdi dalem konco abang memapah wajik menuju kerangka gunungan. Tidak jauh dari tempat Panti Pareden yang merupakan tempat atau ruangan untuk membuat Pareden/Gunungan para abdi Dalem Keparak secara bersamaan memainkan peralatan gejog lesung sebagai perlambang untuk tolak bala.
Upacara Numplak Wajik dilaksanakan secara berurutan dan merupakan upacara ritual yang dilaksanakan setiap rangkaian acara Garebeg di Kraton Yogyakarta dan terdapat beberapa perubahan pada jumlah gunungan yang akan di keluarkan oleh Kraton Yogyakarta. Beberapa abdi Dalem yang ikut dalam upacara adat Numplak Wajik masing-masing memiliki tugas dan fungsinya seperti abdi Dalem Keparak putri, abdi Dalem konco abang, abdi Dalem konco Kaji dan abdi Dalem kaprajan.
Dalam tradisi adat Kraton Yogyakarta upacara merangkai gunungan/ Numplak Wajik dapat dipahami sebagai perlambang kehidupan yang diawali dari rahim seorang ibu untuk nyuwun pangestu pada acara Garebeg nanti dan pelaksanaan upacaranya dilaksanakan tiga hari sebelum acara Garebeg di Kraton Yogyakarta dimulai.
Komentar
Posting Komentar